Rabu, 15 Februari 2017

Minuman Sehat Untuk Anak


Sebagai orang tua kita tahu, makanan sehat adalah hal yang penting bagi anak-anak. Lalu bagaimana dengan minuman sehat? Apakah cukup makanan sehat saja yang penting bagi anak kita?

Minuman sehat tentu saja dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap asupan kalori yang dikonsumsi anak-anak dan jumlah kalsium yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan tulang mereka.  




Kebutuhan Air dan Susu bagi Anak

Bagi Anak-anak dari segala usia, air dan susu merupakan pilihan terbaik, jadi berikan kepada anak-anak air dan susu sesuai dengan kebutuhannya. Selain memiliki nol kalori, air adalah non gula sebagai penghilang rasa dahaga. Sementara 1 cangkir susu memiliki 300 mg kalsium, yang artinya sudah cukup bagi anak dalam pemenuhan kebutuhan kalsium hariannya.



Berikut adalah jumlah kalsium yang dibutuhkan anak-anak setiap hari nya :

  • Balita (usia 1 sampai 3 tahun)          :  700 mg kalsium setiap hari
  • Anak-anak (usia 4 sampai 8 tahun)   :  1000 mg
  • Anak-anak (usia 9-18 tahun)             :  1.300 miligram


Jumlah yang disarankan bagi anak-anak dalam mengkonsumsi susu atau setara dengan produk susu atau minuman sari kedelai adalah:

·  Anak-anak usia 2 sampai 3 tahun  harus minum 2 cangkir (480 mililiter) setiap hari.

·  Anak-anak 4 hingga 8   tahun        harus memiliki 2½ gelas (600 mililiter) setiap hari.

·  Anak-anak lebih tua 9 thn              harus memiliki 3 cangkir (720 mililiter) setiap hari.



Memilih produk susu yang bebas lemak (skim) atau rendah lemak (1%)




Kadang anak-anak tidak memperhatikan jenis minuman yang dikonsumsinya pada satu waktu, karena rata-rata minuman itu adalah dengan rasa manis yang menerbitkan selera. Ketika anak-anak minum terlalu banyak jus, minuman juice, minuman olahraga dan soda, ini bisa membakar asupan susu yang mereka butuhkan. Selain itu Minuman manis juga dapat menjadi tumpukan kalori.



Perhatikan tabel di bawah ini, yang menunjukan kandunga kalori dan gula nya.

Jenis Minuman

  Ukuran

   Kalori      

Gula
Air Putih
  8 Oz (240 ml)
          0
  0 g
Susu Rendah Lemak
  8 Oz (240 ml)
       100
11 g
100% jus jeruk 
  8 Oz (240 ml)
       110
22 g
Minuman Jus (10% jus buah)
  8 Oz (240 ml)
       150
38 g
Minuman bubuk (dengan tambahan gula)
  8 Oz (240 ml)
         90
24 g
Soda
  8 Oz (240 ml)
       100
27 g
 
 

Menentukan Takaran Minum Jus


Jika anak anda sangat suka minum jus, pastikan bahwa yang diminum adalah 100% jus. Namun perhatikan juga juga mengikuti batas-batas atau takaran yang direkomendasikan oleh ahli nutrisi :
  • Hingga 6 bulan: tidak diberikan jus
  • 6-12 bulan: tidak lebih dari 2-4 ons (120 mililiter) per hari, selalu disajikan dalam sebuah cangkir
  • 1-6 tahun: 4-6 ons (120-180 mililiter) jus per hari
  • 7-18 tahun: 8-12 ons (240-360 mililiter) jus per hari

Katakan Tidak Untuk Minuman Bersoda

Minuman ringan sering disajikan kepada anak-anak, tetapi sebenarnya minuman tersebut tidak memiliki kandungan gizi namun tinggi gula.
Minum soda dan minuman bergula lainnya dapat menyebabkan kerusakan gigi. Minuman Cola dan soda lainnya sering mengandung kafein, yang tidak dibutuhkan anak-anak. Selain itu, minuman ringan dapat mengambil kalsium susu.

Sebuah studi menemukan bahwa, rata-rata, anak-anak prasekolah minum susu kurang dari yang direkomendasikan yaitu 16 ons susu setiap hari, sementara anak-anak tersebut minum 8 ons minuman buah (bukan 100%jus) dan soda.  

Jika kebiasaan minum soda mulai ketika anak-anak kecil, kemungkinannya adalah semakin besar jumlah yang dikonsumsinya akan semakin banyak. Hal ini yang akan memicu kenaikan berat badan berlebih dan masalah kesehatan lainnya pada anak-anak remaja.

Banyak orang tua yang menyatakan anak-anak suka merengek untuk meminta minuman ringan dan soda. Karena itu jangan selalu dituruti permintaan anak tersebut, berikan pengertian yang berdampak bagi kesehatan mereka. Berikan alternatif minuman lain yaitu jus buah yang murni dari buah.

Minggu, 29 Januari 2017

Cara Menerapkan Pola Makan Yang Sehat Bagi Anak


Tumbuh kembangnya anak ditentukan oleh banyak faktor, salah satu faktor utama adalah pemenuhan akan kebutuhan gizinya. Pemenuhan akan gizi yang baik dan seimbang ditentukan oleh pola makan sang buah hati dimulai dari janin, balita hingga remaja.
Pola makan yang sehat adalah kunci dalam pemenuhan gizi anak. Pola makan ini diawali dengan pembiasaan pada anak akan makan makanan yang sehat dimulai dari kecil.
Beberapa hal berikut bisa dijadikan acuan dalam penerapan pola makan sehat anak :

  1. Pola makan sehat anak di awali dengan pengaturan waktu makan. Mulai dari kecil anak dan seluruh anggota keluarga harus dibiasakan makan tepat waktu atau dengan pola waktu yang teratur. Keteraturan waktu makan ini juga bagus bagi organ pencernaan sehingga proses penyerapan gizi menjadi lebih optimal.
  2. Sayur adalah salah satu makanan sehat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu selalu sediakan sayur dimeja makan atau pada menu harian anak serta anggota keluarga lainnya. Untuk menghindari kebosanan variasikan sayuran yang dihidangkan, mulai dari jenis sayuran hingga ke cara penyajiannya. Variasi jenis sayuran ini akan bermanfaat bagi kebutuhan dan keseimbangan gizi tubuh. Hal ini tidak hanya berlaku untuk jenis sayuran saja, bisa diterapkan untuk jenis makanan bergizi lainnya.
  3. Banyaknya berbagai jenis junk food atau makanan instant atau makanan siap saji yang tersedia diberbagai tempat tentu menjadi tantangan bagi orang tua dalam menyikapinya. Anak dalam pertumbuhannya tentu ingin mengetahui semua hal yang baru, tidak terkecuali makanan. Bagi beberapa ahli gizi dan ahli psikologi anak, melarang anak mengkonsumsi makanan siap saji adalah ide yang buruk. Karena ketika anak berada diluar rumah rasa ingin tahunya lebih besar untuk mencoba makanan yang tidak pernah dimakannya atau selalu dilarang oleh orang tuanya. Bagi sebagian anak, bila dilarang potensi mereka untuk melampiaskan dalam jumlah yang banyak bisa saja terjadi. Lebih baik anak diberikan batasan jumlah yang dikonsumsinya, paling tidak rasa penasaran mereka bisa terjawab dan orang tua lebih bisa mengkontrolnya. 
  4. Fungsi kontrol adalah unsur utama dalam penerapan pola makan sehat anak. Kebiasaan makan sehat yang sudah dibangun dirumah bisa jadi berantakan jika orang tua tidak memperhatikan kebiasaan makan anak di luar rumah. Atur dan kontrol juga makanan atau jajanan anak di sekolahnya. Pemberian bekal makanan bagi anak untuk dibawa ke sekolah adalah salah satu kebiasaan yang baik yang memberikan manfaat ganda. Selain anak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi juga bisa menghemat uang jajan si anak atau uang jajan si anak bisa di alihkan untuk hal lain. 
  5. Memberikan pengertian akan pentingnya makanan sehat. Memasuki usia sekolah, anak-anak mulai muncul rasa ingin tahu akan segala hal. Tidak jarang anak selalu mempertanyakan akan menu makanan yang diberikan kepadanya. Sebagai orang tua harusnya mulai bisa memberikan pengertian dan penjelasan kenapa harus makanan sehat yang diberikan kepada anak. Hindari unsur pemaksaan. Pemberian pengertian bisa dibangun dari banyak hal. Mulai dari memberikan contoh langsung ketika anak sakit atau ajak anak-anak berbelanja bahan makanan dipasar atau supermarket hingga mengolah bahan makanan tersebut menjadi makanan secara bersama-sama. Kegiatan ini selain membuat anak mengerti juga akan menimbulkan rasa empati akan apa yang dimakannya.
  6. Anak adalah peniru yang ulung. Hal ini bisa jadi baik bisa juga menjadi bumerang bagi orang tua. Hal – hal yang sudah disampaikan di atas akan sia – sia jika orang tua tidak bisa memberikan contoh yang baik atau sering melakukan hal yang kontradiktif terhadapa pola makan sehat di atas. Oleh karena itu sifat anak yang cenderung peniru bisa dimanfaatkan untuk memberikan contoh yang baik dalam pelaksanaan cara penerapan pola makan yang sehat bagi anak.  Ini tentu selain bermanfaat buat anak juga bermanfaat bagi orang tua dalam menjaga kesehatannya.